Yang aku rasakan
Aku
menunggumu,
Bagaikan
selembar kertas putih yang haus akan coretan
Aku
menunggumu,
Seperti
kemarau menantikan basahnya hujan
Aku
menunggumu,
Layaknya
geranat merindukan dentuman
Aku
menunggumu,
Laksana
benang menantikan rajutan
Aku terpaku
dalam kesunyian,
Kutorehkan
bermacam tinta kehidupan pada bola bergaris batas kewilayahan
Tak
terukir sedikitpun sebuah kemunafikkan
Kuputar
balikkan di benak sebuah memori ingatan
Tak
terlihat setetes pun rona kepalsuan
Semua
rapih, menyatakan kebahagiaan
Kasih,…
Aku
menghargaimu dengan tulus
Kasih,…
Aku
menyayangimu tanpa pupus
Dan
aku akan tetap menunggumu, di atas tanah tiada pernah tandus…
Ayue
Peduliesekabat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar