PEJABAT, KOMENTARKU
Wahai
pejabat, jangan banggakan atasmu
kemeja
berkerah putih berlengan kepalsuan
yang
sebentar lagi pudar dan bahkan kusam warnanya.
Jangan
kau banggakan kursi goyang diatas jeritan rakyat yang kelaparan
menanti
tanganmu untuk menyuapinya
Mereka
meronta-ronta pejabat,..
di
tanah yang kau sulap jadi gedung,
indomart,pasar
swalayan, bahkan hotel-hotel tempat perzinahan yang kau dirikan
Tak
kuasakah kau melihat tangisan mereka,
mendengar
jeritan mereka... melihat rintihan mereka…merasakan rongrongan mereka
melihat
isak tangis si gadis mungil, si tua renta yang menantikan uluran tanganmu demi
sesuap nasi…
Wahai,
pejabat tak ingatkah kau dengan janji seribu janji
yang
kau gembar-gemborkan di depan jutaan nyawa yang tak berdosa,.
Tidak
ingatkah kau tentang itu,
Mereka
berdesak-desakan, saling jatuh, saling tumpuk, saling injak-menginjak, saling
bunuh-membunuh, bahkan diantara mereka yang bergejolak itu saling mengambing
hitamkan diantara saudaranya
Hanya
untuk memperjuangkan dirimu, mengelu-elukan janji-janjimu yang tinggal ucap
saja,.
Wahai
pejabat, sadarkan dirimu,
Mereka
rakyatmu bukan sekadar boneka yang mampu kau paksa untuk kepentingan yang hanya
sesaat tapi menghancurkan segalanya,
Diantara
senyum-senyum yang mereka tuai,
diantara
tangis yang mengalir pada wajah tiada berdosa,
Mungkin
mereka sedih dan kecewa akanmu, atau mungkin mereka bahagia melihat
kekuasaanmu..
Tapi,
ingatkah pejabat,..
mereka
menyayangimu.
by : Ayue Peduliesekabat (Isma).